Rabu, 27 Agustus 2014

Kimchi-Go

     Berawal dari hobi nonton film-film korea, akhirnya aku mulai tertarik untuk mencicipi makanan asli negeri ginseng itu. Awalnya memang terasa asing tetapi lambat laun mulai terbiasa dan mulai ketagihan. Sayangnya di Malang sangat sudah menjumpai makanan Korea kecuali ada event-event.
   

     Akhirnya ketika aku bekerja di Surabaya, aku bisa menemukan tempat makan yang berbau Korea, nemunya juga tidak sengaja. Terdapat di Royal Plaza nama tempat makannya adalah Kimchi-Go express. Terletak di lantai 3, di area food court, tidak terlalu susah menemukannya karena dekorasinya khas Korea.
     Harganya sangat terjangkau untuk kantong, harganya sekitar 17ribu - 29ribu belum termasuk pajaknya 10%. Terdapat menu paket, selain itu ada juga menu satuan. Ada beberapa menu yang disajikan dengan 2 pilihan ukuran yaitu standart dan jumbo.


     Setelah semangat memesan, waktunya makan. Sayangnya penyajiannya sedikit berbeda dari menu, bila di menu menggunakan mangkuk tapi ini penyajiannya menggunakan kotak seperti di kfc dan juga menggunakan sterofoam. Setelah dilihat-lihat ternyata ini semacam resto cepat sajinya. 
     Selain di Royal Plaza, kimchi-go juga terdapat di Galaxy Mall Surabaya, letaknya di food court, harganya memang sedikit mahal, tetapi porsinya banyak dan penyajiannya menggunakan piring dan mangkuk keramik.
     Tapi memang rasanya tidak menipu, enak banget, bener-bener nagihin. Tidak ada salahnya mencoba kalau lagi jalan-jalan ke Surabaya.

Selamat mencoba...
Semoga bermanfaat...
Terimakasih...



Jumat, 01 Agustus 2014

Cangkir yang Cantik


     Sepasang kakek dan nenek pergi  berbelanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu", kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat", ujar si kakek.
     Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud itu berbicara, "Terimakasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidaklah cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar."
     "Kemudian ia memulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Teriakku, tetapi orang itu bekata, Belum!, lalu ia mulai menyodokku dan meninjuku berulang-ulang."
     "Stop! Stop! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih parah lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian."
     "Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Cukup! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini kembali menyahut, Belum!"
     Akhirnya, ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir selesailah penderitaanku. Tapi, ternyata belum. Setelah dingin, ia menyerahkan aku ke seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.
     Wanita itu berkata, "Belum!". Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. "Tolong! Tolong! Hentikan penyiksaan ini", sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas 'menyiksaku' kini dibiarkannya diriku menjadi dingin.
     Setelah benar-benar dingin, seorang wanita mengangkat dan menempatkanku didekat kaca. Aku melihat diriku dan aku terkejut sekali. Hampir-hampir aku tidak percaya, karena dihadapanku telah berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua penderitaan dan kesakitanku yang lalu menjadi sirna tatkala aku melihat diriku sekarang ini.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

     Seperti itulah Tuhan membentuk kita. Ibarat sebuah cangkir yang cantik. Pada saat Tuhan membentuk kita mengarungi hidup ini, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara Tuhan untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.
     Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila anda jatuh kedalam berbagai cobaan, sebab anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan kekuatan. Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya anda menjadi sempurna dan utuh, tidak kurang suatu apapun.
     Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan berkecil hati. Karena Dia sedang membentuk anda. Proses pembentukkannya memang menyakitkan dan membuat penderitaan. Namun percayalah, setelah semua proses itu selesai, anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan menghasilkan anda.

Sumber: ceritamotivasimendidik.blogspot.com

Selamat membaca...
Semoga bermanfaat...
Terimakasih...